Harus ku mulai dari mana
Kala hati semakin merana
Sementara sepi kian memaksa
Dia berkata; Aku harus berbicara
Beribu puisi telah aku rangkai
Beribu sajak telah aku urai
Mewakili hati yang sepi
Mewakili jiwa yang nyeri
Sementara siang kian meradang
Sebentar lagi berubah petang
Aku masih saja terdiam
Dengan pemikiran yang merajam
Sementara sepi kian memaksa
Agar aku lekas berbicara
Dan lantang dalam bersuara
Selayak hidup dalam dunia
Namun apalah daya
Aku bisu, Aku bungkam
Aku tetap diam
Dan mungkin selamanya diam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
akulah pemuja rahasia yang datang dari kampung arkam